Legenda Gunung Semeru dalam Mitologi Jawa dari Kitab Tantu Pangelaran

- Minggu, 5 Desember 2021 | 10:45 WIB
Foto Candi Jawar Ombo dengan latar belakang Gunung Semeru (Foto: Instagram/@ikone_art)
Foto Candi Jawar Ombo dengan latar belakang Gunung Semeru (Foto: Instagram/@ikone_art)

MALANG, AYOMALANG.COM -- Gunung Semeru atau gunung meru adalah sebuah gunung berapi berbentuk kerucut yang terletak di Jawa Timur, Indonesia. Secara Geografis terletak di Kabupaten Malang, dan Lumajang.

Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncak Mahamerunya yang dikenal sebagai Jonggring Saloko di ketinggian 3.676 mdpl.

Gunung Semeru juga termasuk salah satu gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia, setelah gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di NTB.

Gunung Semeru juga memiliki legenda dalam mitologi masyarakat Jawa yang dikutip Ayomalang.com dari kanal Youtube BERBAGI TAHU di video yang diunggah pada 7 Agustus 2021.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Penerbangan Dari dan Menuju Bandara Juanda Masih Normal

Disebutkan dalam Kitab Tantu Pangelaran, pada abad ke-15 konon keadaan bumi miring karena Gunung Meru di India terlalu berat dan menyebabkan pulau jawa menjadi tidak stabil.

Yang menyebabkan pulau Jawa terapung dan terombang-ambing karena ombak laut yang begitu besar dan ganas.

Melihat keadaan pulau yang tidak menentu itu, kemudian para Dewa bersepakat untuk memaku pulau Jawa dengan cara memindahkan gunung Meru di India ke pulau Jawa.

Untuk melakukan rencana tersebut para dewa kemudian mengubah diri mereka, Seperti Dewa Wisnu menjelma sebagai Kura-kura raksasa.

Baca Juga: Ini Kondisi Pengamatan Gunung Semeru Pasca Erupsi hingga Pukul 24.00 WIB

Kemudian Dewa Brahma menjelma sebagai ular yang sangat panjang, gunung Meru kemudian diletakkan di punggung kura-kura raksasa tersebut.

Sedangkan ular yang panjang bertugas untuk melilit gunung meru dan kura-kura agar tetap seimbang, dan tidak jatuh selama perjalanan.

Dan sesampainya di pulau Jawa Gunung Semeru diletakkan di bagian barat pulau Jawa, tetapi terjadi ketidak seimbangan karena bagian timur terangkat ke atas.

Akhirnya para Dewa memindahkan kembali Gunung Meru, namun ke arah timur, dan saat membawanya ke timur bagian gunung Meru tercecer.

Halaman:

Editor: Hari Istiawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X