Singgung Orang Yang Permasalahkan Maulid Nabi Muhammad SAW, KH Said Aqil: Ini Ngajinya Belum Tamat

- Kamis, 21 Oktober 2021 | 20:02 WIB
Tangkapan layar KH Said Aqil Singgung Orang yang masalahkan maulid ngajinya belum tamat
Tangkapan layar KH Said Aqil Singgung Orang yang masalahkan maulid ngajinya belum tamat

MALANG,AYOMALANG.COM- ) KH. Said Aqil Siradj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) singgung kelompok yang kerap mempermasalahkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Seperti dilansir dari Youtube NU Channel, KH Said Aqil Siradj singgung kelompok yang mempermasalahkan hukum perayaan maulid dalam acara Maulid Akbar Nabi Muhammad SAW pada 19 Oktober 2021.

Menurut Kyai Said, ada sebagian orang yang menganggap peringatan Maulid adalah bid'ah.

"Ada sebagian saudara kita, tapi di Jakarta gak ada barangkali, yang menganggap haflah Maulid ini bid'ah. Di Jakarta ada gak yang bilang gini, ya? Enggak, gak ada, ah," Ujar Kyai Said Aqil seperti dilansir ayomalang.com Kamis (21/10/2021).

Kyai Said Aqil menyampaikan, bahwa orang yang merayakan maulid masuk neraka adalah mereka yang hanya tamatan pesantren kilat.

Baca Juga: Muncul Nama Gus Baha Dalam Bursa Calon Ketua Umum PBNU Pada Muktamar NU Ke 34 2021

"Yang mengatakan Maulid Nabi sesat. Masuk neraka. Ini ngajinya belum tamat itu. Paling-paling keluar pesantren kilat. Jenggotnya aja yang panjang," Lanjut Kyai Said Aqil lagi.

Ketua Umum yang dikabarkan akan maju kembali pada muktamar NU mendatang tersebut menjelaskan prihal maulid adalah pujian bagi baginda Nabi Muhammad yang sudah berlangsung lama.

"Para sahabat berlomba-lomba memuji Nabi Muhammad. Bahkan bibinya sendiri. Sayidina Ali. Dikumpulkan dalam kitab ada 4 jilid," sebut Said Aqil.

Baca Juga: Jelang Muktamar NU Ke 34, Ketua Umum PBNU Ziarah Ke Makam Pendiri NU KH Hasyim Asy'ari

Bahkan Ia juga menyampaikan sejarah Islam dalam merayakan Mualid yakni saat kekuasaan Khalifah Fatimiyah

"Mengadakan haflahtul (perayaan) Maulid besar-besaran itu tahun 363 hijriah," kata Said Aqil.

"Jadi yang pertama kali mengadakan Maulid adalah Khilafah Fatimiyah di Mesir."

"Kemudian nanti dari ahli sunah yaitu Syamsud Daulah, di Irak, mengadakan Maulid Rasul sekitar tahun 500-an (hijriah) ketika sedang berkecamuk Perang Salib, yang niatnya untuk mempersatukan barisan umat Islam," kata Said Aqil mengimbuhkan.(**)

Halaman:

Editor: Ach Zaini Khusyairi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X