KRITIK. Saya dulu sering mengkritik orang lain. Dengan asumsi menurut saya. Saya sendiri sudah merasa benar. Dan orang yang saya kritik salah.
Mengapa dulu saya sering mengkritik orang lain? Karena saya percaya dan banyak orang percaya bahwa kritik itu membangun.
Itulah mengapa sering kita mendengar orang berkata tidak apa asalkan kritik membangun.
Setelah usia semakin bertambah, dan saya mulai tertarik untuk belajar tentang buku-buku kebijaksanaan.
Saya terbelalak bahwa sebagian besar buku-buku wisdom mengatakan bahwa sesungguhnya tidak ada kritik yang membangun.
Semua kritik itu bersifat menghancurkan, merusak, dan menekan perasaan orang yang dikritiknya.
Sampai suatu ketika saya membaca buku hasil eksperimen Masaru Emoto dari Jepang, yang melakukan uji coba nasi atau beras yang kemudian diletakkan di dalam toples yang berbeda.
Toples yang pertama setiap hari diberikan kritikan terus dan di tempel kertas bertulisan kata yang mengkritik. Kemudian toples yang kedua diberi pujian dan motivasi setiap hari.
Dan hasilnya dalam 2-3 minggu, toples pertama yang diberikan kritikan setiap hari membusuk kehitaman.
Artikel Terkait
Kata Mutiara ala Dokter Khasan, Hipnoterapis dari Kota Malang: Semangat yang Tak Pernah Padam
Kata Mutiara ala Dokter Khasan, Hipnoterapis dari Kota Malang: Pengendalian Diri
Kata Mutiara ala Dokter Khasan, Hipnoterapis dari Kota Malang: Tidaklah Perlu Saling Membandingkan
7 Tips Membuat Keputusan Besar Menurut Hipnoterapis dari Kota Malang Dokter Khasan
Kata Mutiara ala Dokter Khasan, Hipnoterapis dari Kota Malang: Seperti Apakah Orang di Sekitar Kita?