Diet Ala Clean Eating yang Pilih-Pilih Makanan Justru Menimbulkan Stigma Makanan Jahat Tanpa Bukti Ilmiah

- Senin, 15 November 2021 | 07:05 WIB
Ilustrasi: Gangguan pola makanan eating disorder sering terjadi disengaja ataupun tidak disengaja demi tujuan tertentu. (Freepik)
Ilustrasi: Gangguan pola makanan eating disorder sering terjadi disengaja ataupun tidak disengaja demi tujuan tertentu. (Freepik)

 

MALANG, AYOMALANG.COM -- Tren pengaturan pola makan atau diet sehat belakangan yang mencuat adalah .

Ternyata, Clean Eating memiliki potensi risiko merugikan. Sehingga wajib diwaspadai bagi yang menempuh diet ala Clean Eating.

Sebagian orang menjalani pola makan itu secara ekstrem untuk mendapatkan hasil cepat yang mereka klaim bukan instan.

Secara umum, Clean Eating dapat digambarkan sebagai sebuah preferensi pemilihan makanan yang alami dan sehat.

Baca Juga: Beberapa Manfaat Diet Buah Buat Kesehatan, Ketahui yang Harus Diwaspadai dan Hal Pendukung Saat Diet

Pelaku diet ini menghindari jenis makanan yang mengandung pengawet, zat aditif, dan olahan atau pemrosesan panjang.

Sejauh ini, belum ada studi ilmiah yang menghubungkan Clean Eating secara langsung dengan manfaat kesehatan.

Namun Clean Eating yang dijalani secara sehat dan kaya gizi dapat menunjang kesehatan secara umum dan manajemen berat badan.

Baca Juga: Sedang Program Diet? Hindari Berikut Jika Anda tidak Mau Diet Anda Gagal

Di samping itu, Clean Eating juga dapat membantu orang-orang dalam membatasi konsumsi sodium, minuman bergula, atau makanan ultra proses.

Seperti diketahui, ketiga makanan tersebut dapat memicu timbulnya penyakit terkait gaya hidup yang bersifat kronis bila dikonsumsi secara berlebihan.

Menurut sebuah studi dalam The BMJ, misalnya, diungkapkan bahwa mengonsumsi 10 persen makanan ultra proses dalam keseharian dapat meningkatkan risiko penyakit cerebrovascular, penyakit jantung koroner, dan penyakit kardiovaskular.

Peningkatan risiko ini minimal terjadi sebesar 10 persen. Di sisi lain, Clean Eating juga dapat memicu terjadinya restriksi makanan secara berlebihan.

Halaman:

Editor: Suryo Eko Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X