Keputusan Bubar Manajemen Arema FC Jadi yang Pertama di Antara 17 Klub Liga 1 Lainnya, Jika Sampai Terealiasi

- Senin, 30 Januari 2023 | 14:53 WIB
Kandang Singa Kantor Arema FC yang rusak setelah diserang ratusan oknum massa pada Minggu 29 Januari 2023 (Tangkap layar YouTube @Adimassunaruto261)
Kandang Singa Kantor Arema FC yang rusak setelah diserang ratusan oknum massa pada Minggu 29 Januari 2023 (Tangkap layar YouTube @Adimassunaruto261)

AYOMALANG.COM -- Dua kali laga kandang usiran berujung penundaan. Masing-masing pekan ke-18 Arema FC vs Borneo FC Samarinda dan pekan ke-21 Arema FC vs Bali United.

Alasan ditolak pengelola stadion hingga protes dari supoter tim setempat membuat juara turnamen pramusim Piala Presiden 2022 Arema FC itu seperti tim musafir.

Padahal Arema FC punya kuota menjamu tim tamu sampai sembilan kali pada putaran II Liga 1 musim 2022-2023. Penantian yang sangat panjang dan bakal melelahkan jika dijalani.

Bahkan, saat melakoni pertandingan tandang, away ke markas PSS Sleman di Stadion Bantul Sleman, Arema FC mendapat perlakuan tidak menyenangkan, bahkan kriminal.

Kejadiannya saat bus ofisial yang dinaiki pemain dilempar batu setelah tim tamu menderita kalah 0-2 dari tuan rumah PSS Sleman pada Kamis 26 Januari 2023. Empat pemain dan asisten pelatih sampai terluka.

Baca Juga: Bus Tim-Kantor Arema FC Dirusak, Manajemen Tahan Diri, Komisaris: Anarkisme Pengrusakan Bukan Karakter Arema

Tidak hanya di luar kota, di dalam Kota Malang yang menjadi markas tim menjadi sasaran pelampiasan oknum massa sendiri yang menyerang dan merusak Kandang Singa, kantor Arema FC di Jalan Mayjen D.I. Pandjaitan, Penanggungan, Klojen, Minggu 29 Januari 2023.

Begini nasib Arema FC kini, hampir empat bulan setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang pada Sabtu 1 Oktober 2022.

Rentetan kejadian-kejadian ini menjadi batas 'kesabaran' bagi manajemen klub untuk meninjau ulang keberadaan mereka di kompetisi sepak bola Indonesia.

Bagaimana tidak, di kandang sendiri, pihak klub diserbu oleh pendukungnya sendiri yang merasa tidak puas atas sikap manajemen selama ini dalam merespons tragedi Kanjuruhan.

Tim keamanan Arema FC, M Farid pun memberikan penjelasan mengenai kronologinya. Menurut dia, para Aremania semula datang dari arah timur kantor langsung melempar flare.

Baca Juga: Rusuh di Kantor Arema FC, Pihak Kepolisian Bakal Melakukan Upaya Penangkapan Paksa?

"Setelah itu batu, batu dipakai lempar store jadi pecah semua," kata Farid sebagaimana lansiran jaringan Republika saat ditemui wartawan di Kantor Arema FC, Kota Malang setelah kejadian akhir pekan malam Senin.

Dalam peristiwa itu, beberapa manajemen Arema FC sempat maju untuk menenangkan keadaan. Namun telinga yang bersangkutan bahkan sampai terkena lemparan batu. Setelah itu, sejumlah perwakilan Aremania terlihat menaiki angkutan umum AL.

Halaman:

Editor: Suryo Eko Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X