AYOMALANG.COM -- Masyarakat saat ini sedang resah terkait mahalnya harga cabai untuk keperluan memasak. Faktor cuaca dan mahalnya perawatan untuk pertanian diduga sebagai penyebabnya.
Pada awal 2022, khususnya Januari lalu cabai mengalami penurunan harga. Kemudian berangsur naik menjelang Idul Fitri.
Kenaikan harga cabai diketahui bertahan hingga kini semakin mahal. Harga cabai pada hari biasa membeli cabai rawit sekilo hanya sekitar Rp25 ribu. Namun, belakangan harganya mencapai Rp60an ribu.
Komoditas harga cabai mulai dari cabai merah keriting hingga cabai merah besar belakangan ini terpantau mengalami kenaikan.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit Naik Sebabkan Inflasi Kota Malang di Penghujung 2021
Salah satu penyebab naiknya harga cabai menurut Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Tommy Nugraha akibat curah hujan yang tinggi.
Sehingga membuat para petani harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli pupuk hingga obat-obatan agar cabai tidak terserang hama dan jamur.
Saat ini curah hujan sedang ekstrim akibat hal itu maka tidak sedikit lahan atau kebun area cabai terkena penyakit lalu tidak sedikit juga karena banjir.
Sehingga mengurangi jumlah produksi karena curah hujan yang tinggi. Hal itu juga membuat petani harus membeli pupuk dan obat-obatan yang ekstra. Sehingga harus nambah uang lagi.
Artikel Terkait
10 Kuliner Khas Lombok yang Wajib Dicoba dalam Rangkaian Menonton On The Spot MotoGP Mandalika
H-1 Pengumuman UTBK SBMPTN 2022, Berikut Cara Cek Hasilnya
Syarat dan Ketentuan Pendaftaran Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 4