AYOMALANG.COM - Setiap akan datang bulan Ramadhan, pemerintah selalu menggelar sidang isbat untuk menentukannya.
Sidang isbat ini dilaksanakan sebelum masuk pada tanggal 1 Ramadhan dalam kalender Islam atau Hijriyah.
Metode yang digunakan pemerintah dalam menentukan masuknya 1 Ramadhan ini adalah dengan cara rukyatul hilal atau melihat bulan yang kemudian diumumkan dalam sidang isbat.
Baca Juga: Link Live Streaming Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1444 H, Tinggal Klik dan Tonton dari HP-mu!
Dalam sejarahnya, pada tahun 2017 Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sodik Mudjahid mewacanakan penghapusan sidang isbat.
Sodik Mudjahid pada saat itu ingin menggantikan sidang isbat dengan tim ilmuwan yang khusus menangani masalah penetapan awal Ramadhan.
Merespons wacana pembubaran sidang isbat penentuan 1 Ramadhan oleh DPR, pihak Nahdlatul Ulama melalui Sekjennya, Helmy Fisal angkat bicara.
Baca Juga: Kapan 1 Ramadan 1444 Hijriah menurut Pemerintah? Berikut Jadwal Sidang Isbat menurut Kemenag
Pada saat itu Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Fisal menilai bahwa sidang isbat tetaplah penting.
Helmy menilai bahwa permasalahan penting atau tidaknya sidang isbat dalam menyeragamkan waktu di bulan Ramadhan, namun masalah metodologi.
Ia menambahkan bahwa NU selalu menggunakan metode rukyatul hilal atau melihat bulan untuk menentukan awal Ramadhan.
Hasil dari rukyatul hilal atau melihat bulan tersebut kemudian dilaporkan kepada pemerintah untuk pertimbangan penentuan 1 Ramadhan.