Tiga Pekan Dirawat, Begini Kondisi Terkini David, Korban Penganiayaan Mario Dandy

AYOMALANG.COM -- Kondisi Crystalino David Ozora belum sepenuhnya pulih meski sudah lebih dari tiga pekan menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Seperti diketahui David sempat mengalami koma setelah dianiaya oleh Mario Dandy Satrio, pada 20 Februari 2023 lalu.

Meski kondisi David berangsur membaik, namun kesadarannya belum pulis sepenuhnya.

Baca Juga: Resep Ayam Koloke Asam Manis yang Enak dan Mudah, Cocok untuk Menu Berbuka Puasa

Paman David, Rustam Hatala mengabarkan kondisi terkini keponakannya pada hari ke-24 David dirawat di rumah sakit. 

Rustam menuturkan, David akan menjalani terapi stem cell untuk mendukung dan meningkatkan kesadaran kognitifnya.

Meski begitu, ia menyebut kondisi David makin bagus terutama kesadaran kuantitatif atau gerak motorik.

Gerak motorik yakni gerakan yang melibatkan otot-otot kecil seperti tangan, jari, dan pergelangan tangan.

Baca Juga: Rekomendasi Kuliner Warung Pecel Kawi 'Hj Musilah' yang Paling Legendaris di Malang , Saus Kacangnya Mantap

"Kesadaran kualitatif (kognitif) masih terus berjuang, dan untuk support kesadaran kualitatif karena belum terlihat perkembangan yang signifikan, akan mulai dilakukan terapi stem cell," kata Rustam, Kamis (16/3/2023) kemarin melalui akun facebooknya, seperti dikutip dari NU online.

Rustam juga menambahkan, perjalanan David untuk benar-benar bisa pulih sepenuhnya masih sangat panjang. Namun dengan doa-doa yang dilangitkan sampai saat ini cukup berdampak positif bagi kondisi David.

"Sepanjang apa pun jalannya, akan kita tempuh dan lalui. Karena tidak ada yang mustahil bagi kebesaran Allah," kata Rustam.

Menurut Rustam, seluruh kemajuan dan perkembangan David selama menjalani perawatan di rumah sakit ini merupakan kuasa Allah yang menjawab doa dari semua pihak terutama para kiai, sahabat-sahabat Ansor, dan para alumni Pangudi Luhur.

"Alhamdulillah ikhtiar lahir dan batin para kiai dan ulama kita, seluruh sahabat Ansor, seluruh alumni Pangudi Luhur dan tentu saja seluruh masyarakat yang tidak bisa disebutkan satu persatu," kata Rustam.***