AYOMALANG.COM -- Salah satu spot menarik di selatan Pasar Comboran Kota Malang bagi pemburu kuliner, khususnya minuman legendaris es tape. Tepatnya di Jalan Peltu Sujono, Sukoharjo, Klojen sebelum simpang tiga dengan Jalan Susanto, Ciptomulyo, Sukun.
Bagi Juma'ali, pedagang es tape dengan bakul yang dipikul generasi kedua. Dia mewarisi tradisi turun temurun peninggalan sang ayah, Muhammad Kapi. Dia tak ingin meninggalkan cara jualan tradisional.
Meski sudah banyak pedagang lain yang meninggalkannya. Juma'ali mengatakan, kendati banyak pelanggan yang akrab dengan es tape yang dia jual, Juma'ali tak pernah terpikir untuk membuka lapak ataupun mendirikan kedai.
Baca Juga: Resep Menu Camilan Rumahan Lezat, Roll Tape Singkong Crispy, Rasanya Bikin Nagih
"Saya dari dulu memilih mempertahankan yang ada, apa yang bapak saya jual dulu. Sampai tempatnya pun juga sama," ungkap Juma'ali sebagaimana lansiran Ngopibareng pertengahan November.
Walau tidak ada resep spesial, Juma'ali mengaku mempertahankan resep turun-temurun dari sang ayah sudah cukup untuk membuat pelanggan tak berpaling. Resep itu pula yang diyakini sebagai kunci dagangannya tetap eksis hingga sekarang.
"Saya mempertahankan itu, terus rasanya juga sama. Saya gak menambahkan apapun. Tetap yang diturunkan dari bapak saya, yakni tape biasa yang didiamkan selama seminggu, terus dikasih kuah gula, gitu aja," resepnya.
Baca Juga: 5 Jenis Tape Kuliner Hasil Fermentasi Mudah Terkenal di Nusantara. NO 2 Khas Banget
Dengan resep keluarga, es tape itu diolah langsung oleh Juma'ali. Dia tak pernah mempekerjakan karyawan untuk membantu proses pembuatannya. Juma'ali sesekali dibantu Kapi, yang juga tinggal di rumah yang sama, di Jalan Candi Panggung, Mojolangu, Lowokwaru.
"Karena kalau sudah ada tangan orang lain itu rasanya beda, meskipun resepnya sama. Soalnya ini kan diajari langsung, dan saya lihat langsung bagaimana bapak saya membuat tape. Jadi semuanya saya kerjakan sendiri," tutur bapak dua anak ini.
Dengan mempertahankan konsep dan cita rasa itu, kata Ali, sapaan akrabnya, omset penjualan es tapenya meningkat dari tahun ke tahun. "Mulai saya jualan kan 2006, sampai sekarang jumlahnya tak menyusut," kenangnya.
"Tetap sekitar 400 sampai 500 mangkuk setiap hari. Bahkan ini bertambah, dulu pas awal itu 300-an mangkuk. Alhamdulilah pelanggan saya tetap bertahan di angka segitu," tutur Juma'ali.
Artikel Terkait
Halangi Kereta BBM Akibat Mati Mesin, Innova Ringsek di Comboran Malang-Depo Pertamina, Berikut Kronologisnya
Ajak Adilson Maringa-Hanis Sagara Takziyah Aremania Comboran yang Kecelakaan, Ini Pesan Manajemen Arema FC
Resep Menu Camilan Rumahan Lezat, Roll Tape Singkong Crispy, Rasanya Bikin Nagih
Menjelang Lebaran, UMKM Bolu Tape Boltapiet Malang Ini Kebanjiran Order, Sehari Meningkat Jadi 10 Lusin Paket
Pasar Comboran Malang, Spot Berburu Barang Antik Era Zaman Kolonial Maupun Barang Bekas yang Masih Bernilai