AYOMALANG.COM -- Supiyah (93 tahun), Jemaah Calon Haji (JCH) tertua asal Kota Malang, gagal berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Wanita renta ini memutuskan untuk tidak berangkat karena tidak ada pendamping dari pihak keluarga.
Anaknya, Suryati (64 tahun), dan menantunya, Abdul Choji (72 tahun), yang diharapkan bisa mendampingi ibadah haji, tidak masuk dalam kuota JCH tahun ini.
Oleh karena itu, Supiyah memilih untuk menunda keberangkatannya karena dengan kondisi fisik dan usianya, ia membutuhkan pendampingan dari keluarga.
Suryati mengungkapkan bahwa tiga orang JCH ini telah mendaftar haji pada tahun 2018. Mereka berharap bisa berangkat pada tahun 2021.
Baca Juga: LIPUTAN KHUSUS HAJI 2023: Kota Ka'bah Berada, Berikut Doa Sederhana Masuk Kota Mekah
Namun, akibat pandemi COVID-19, mereka tidak bisa berangkat karena Pemerintah Indonesia melarang warganya untuk melaksanakan ibadah haji.
Ketiga anggota keluarga ini, yaitu Supiyah, Suryati, dan Abdul Choji, telah melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sebesar Rp56 juta.
Supiyah pun telah menerima perlengkapan haji seperti baju ihram, mukena, dan tas.
"Tidak jadi berangkat tahun ini, ya tidak tega melepas sendirian. Kan harapannya bisa sama saya dan suami saya (Abdul Choji), sudah disampaikan ke KBIH. Kalau salat masih bisa berdiri, tapi untuk jalannya sudah agak kurang tenang," ujar Suryati, dikutip pada Jumat (26/5/2023).
Suryati menjelaskan bahwa pembayaran awal BPIH sebesar Rp25 juta, kemudian ditambahkan Rp31 juta sehingga totalnya mencapai Rp56 juta, yang dilunasi pada tanggal 5 Mei 2023.
Namun, tahun ini mereka belum siap berangkat karena Supiyah merasa membutuhkan pendamping.
"Kalau tahun ini saya belum siap, karena sendirian," ungkap Suryati.
