AYOMALANG.COM -- Expo Pengenalan Pesantren Kota Malang menjadi kolaborasi antara dua lembaga.
Yakni, Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Kota Malang dan Ma'had Al-Jamiah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang.
Salah satu syarat wajib yakni yang mengikuti expo harus tegak lurus dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati. Syarat berikutnya adalah NU.
Ketua RMINU Kota Malang Dr KH Halimi Zuhdy mengatakan, peserta expo berasal dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di kota pendidikan ini.
"Ada beberapa pesantren yang ingin ikut tetapi tidak diperbolehkan. Kalau tidak jelas afiliasinya, karena memang tujuannya agar santri itu nanti harus ke pondok NU. Tidak ada satupun tadi saya cek di luar NU," ungkap Dr KH Halimi Zuhdy sebagaimana AyoMalang.com kutip dari NU Online pada Kamis 25 Mei 2023.
Kiai Halimi menjelaskan pentingnya kolaborasi antara pesantren-pesantren yang berada di bawah naungan RMI. Lantaran, pesantren-pesantren yang memiliki prestise tinggi dan keunggulan harus saling berbagi ilmu dengan pesantren lainnya.
Dia berupaya mendorong pesantren-pesantren di Kota Malang agar dapat menyebarkan kegiatan, program unggulan, dan berbagai kegiatan lainnya. Melalui Expo ini, masyarakat dapat melihat kekhasan masing-masing pesantren.
"Termasuk membuktikan bahwa pesantren di Malang memiliki beragam keunggulan, mulai dari pondok tahfidz, pondok kitab kuning, pondok literasi, hingga pondok berwirausaha," papar pengasuh Ponpes Darun Nun Kota Malang itu.
Pihaknya berharap, suksesnya expo pengenalan Pesantren Kota Malang akan semakin banyak pemahaman dan apresiasi terhadap pesantren, yakni lembaga pendidikan dan pusat pengembangan nilai-nilai keislaman.
Termasuk menjadi wadah bermanfaat bagi peserta memperluas pengetahuan mereka tentang pesantren. Sedangkan Mudir Ma'had Al-Jamiah UIN Malang Dr KH Badruddin Muhammad menerangkan pentingnya peran pesantren dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dr KH Badruddin Muhammad mengajak para mahasiswa yang lulus dari UIN, terutama, untuk melanjutkan ke pesantren. "Pesantren memiliki kekhasan yang berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya," tandasnya.
Artikel Terkait
Kasus Bullying Anak di Malang, Bupati Berikan Arahan Anti Kekerasan Anak di Pondok Pesantren dan Sekolah
50an Pesantren Indonesia Berumur 1 Abad Lebih, Ada yang Didirikan Sejak Tahun 1475, Berikut Ini di Antaranya
Petinggi Kanwil DJP Jatim III ke Pesantren An Nur Gus Fahrur yang Juga Ketua PBNU, Berikut Seruan ke Warga NU
Viral, Sebuah Pesantren di Jawa Timur Gelar Sholat Tarawih Tercepat, Begini Alasanya
Izin Pesantren Al-Minhaj di Ambang Pencabutan, Direktur PD Pontren Kemenag: Jika Pelaku Pencabulan Terbukti