3 Pesan Cinta "Kakak Tertua" Muhammadiyah Dalam Rangka 1 Abad Nahdlatul Ulama, Pesan Terakhir Bikin Terharu

AYOMALANG.COM -- Momen genap seabadnya Nahdlatul Ulama pada akhir Januari 2023 menjadi momen pemersatu umat di Indonesia yang sangat beragam.

Salah satu organisasi keagamaan kemasyarakatan pada Selasa 31 Januari 2023 memasuki usia 100 tahun berdasarkan perhitungan kalender Hijriyah, 16 Rajab 1444 Hijriyah.

Salah satu organisasi serupa yang lebih dulu berdiri sejak 1912, Muhammadiyah, mengucapkan selamat dan memberikan pesan agar Nahdlatul Ulama (NU) semakin sukses pada masa mendatang.

Baca Juga: Link Twibbon Resepsi Puncak 1 Abad NU Kulitas HD, Puncak Acara di Stadion Gelora Delta Sidoarjo Jawa Timur

"Di usia yang sudah matang tersebut, Muhammadiyah turut mengucapkan selamat dan memberikan pesan agar organisasi ini dapat semakin sukses di masa yang akan datang," sebagaimana dikutip AyoMalang.com dalam postingan yang diunggah akun Instagram @tvmuhammadiyah pada 1 Februari 2023

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu'ti mengatakan, sekarang ini dilihat dari jumlah anggota, NU merupakan organisasi yang terbesar.

Dengan jumlah anggota yang sangat besar dan kedekatan dengan pemerintah, NU memiliki potensi besar menjadi organisasi yang digdaya.

"Dalam konteks politik, NU bisa menjadi salah satu pemain utama yang menentukan masa depan umat bangsa," kata Prof Abdul Mu'ti. Muhammadiyah memberikan pesan kepada NU untuk bisa lebih serius melakukan tiga program utama.

Baca Juga: GRATIS! Link Download Logo 1 Abad NU 2023 Format PNG HD Tidak Pecah, Kapan Diperingati?

Itu guna mewujudkan organisasi ini menjadi organisasi yang digdaya. Tiga pesan itu, pertama, melakukan transformasi jamiyah menjadi organisasi yang berbasis sistem dan budaya good governance.

Pesan kedua, penguatan ekonomi umat dan peningkatan layanan sosial terutama di akar rumput sebagai basis massa NU.

"Ketiga, memperkuat peran sebagai civil society dan civil Islam yang mendorong percepatan konsolidasi demokrasi, pemberantasan korupsi, penegakan hukum dan HAM, dan peran masyarakat sipil lainnya." (**)