AYOMALANG.COM -- Memasuki bulan baru, 1 Rajab tahun Hijriyah, ada kebiasaan umat Islam sejak era silam menjalani sunnah puasa Rajab.
Bulan Rajab dianggap salah satu dari empat bulan mulia selain Muharram, Dzulqaidah, dan Dzulhijjah.
Sebagaimana ditanyakan Zauqi, bukan nama sebenarnya, "Apakah amalan puasa sunnah bulan Rajab boleh dilakukan sebulan penuh atau sebagian bulan saja?"
Berikut jawaban Kiai Abdul Walid sebagaimana dikutip dari Redaksi KESAN pada Senin 23 Januari 2023. Bulan Rajab adalah salah satu di antara bulan-bulan haram yang mulia. Hal ini merujuk kepada sabda Nabi Muhammad SAW.
إِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا، أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ، ثَلاَثٌ مُتَوَالِيَاتٌ، ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ
"Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada 12 bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga bulan berurutan: Zulqaidah, Zulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab." (HR Bukhari nomor 4662).
Al-Qur’an melarang setiap muslim untuk berbuat zalim terhadap dirinya sendiri di setiap waktu, terutama di empat bulan haram tersebut. Sahabat Ibnu Abbas RA menjelaskan bahwa pada bulan-bulan haram amal baik dan buruk dilipatgandakan nilainya.
Sebagai salah satu amalan yang dicintai Allah, maka berpuasa pada bulan Rajab sudah barang tentu menjadi kesunnahan pada bulan tersebut.
Berpuasa pada bulan Rajab tidak memiliki dasar kuat dan khusus dari sabda Rasulullah SAW. Namun demikian, dia menganjurkan berpuasa pada bulan-bulan haram. Nabi SAW bersabda:
صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ
"Berpuasalah pada bulan-bulan haram, lalu tinggalkan, berpuasalah di bulan haram lalu tinggalkan, berpuasalah di bulan haram lalu tinggalkan." (HR Abu Dawud nomor 2428).
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani menilai hadis ini dhaif yang masih bisa diamalkan dalam bab keutamaan amal (fadhail a’mal). Dalam riwayat lain, Tabiin Sa’id bin Jubair RA menceritakan kepada muridnya bahwa sahabat Abdullah bin Abbas RA menceritakan:
Artikel Terkait
Bagaimana Dalil Membayar Zakat dengan Cara Membebaskan Utang, Berikut Penjelasan Kiai Muhammad Hamdi
4 Cara Berbakti ke Orang Tua yang Meninggal, Nomor 4 Paling Sulit Karena Berhubungan dengan Eksternal Mendiang
Bagaimana Posisi Anak Kecil dalam Shaf Shalat Berjamaah? Berikut Penjelasan dari Berbagai Kiai
Pesan dari Allah Kepada Umat untuk Kesiapan Hati Menghadapi Cobaan, Berikut yang Dicontohkan Nabi Muhammad SAW
Dalil Seputar Husnudzon, Kisah Hikmah Berprasangka Baik pada Allah SWT